Sejarah Berdirinya Katedral
Bangunan ini terletak di kawasan Tugu Muda, tepatnya di Jalan dr. Soetomo Semarang. Saat ini bangunan terdiri atas Katedral, gedung pertemuan dan sekolah (SD Bernadus dan SMP Dominico Savio). Katedral menjadi gereja induk di wilayah Keuskupan Agung Semarang. Bangunan ini termasuk dalam kategori bangunan bersejarah yang dilindungi di Kota Semarang.
Bangunan Katedral merupakan bangunan setangkup dengan facadetunggal yang berorientasi pada arsitektur barat. Kompleks bangunan didesain berbentuk segi empat dengan tiga pintu masuk, masing-masing berada di sisi Barat, Selatan dan Utara.
Seperti pada umumnya Gereja Katholik yang dibangun sebelum Konsili Vatikan II, tata letak tempat duduk jemaat memanjang ke belakang. Pondasi bangunan terbuat dari batu dengan sistem struktur dinding memikul dan ruangan yang besar bebas kolom. Sebagian dinding dilapisi batu alam, sampai hampir setengah tinggi bangunan.
Konstruksi atap adalah limasan mejemuk, yang ditutup dengan genteng. Pada puncak limasan terdapat menara yang dilapisi dengan pelat logam. Terdapat penebalan pada dinding dan membentuk parapet. Teritisan cukup lebar. Serambi terdapat pada bagian setiap entrance. Serambi ini dinaungi oleh atap yang menyatu dengan bangunan utama, dan tidak didukung oleh kolom ataupun konsol. Entrance memiliki pintu berdaun ganda dengan panel berupa kayu yang tebal. Penerangan dapat masuk ke bangunan secara langsung.
Pada lokasi Katedral ini semula dipergunakan sebagai Dienst voor Volks Gezeondheid atau Dinas Kesehatan di zaman penjajahan Belanda. Pada tahun 1926 tanah tersebut kemudian dibeli oleh pengurus gereja. Sejak itulah gedung perkantoran dirombak menjadi sebuah gereja Katholik. Gedung itu kemudian dijadikan tempat kedudukan uskup.
Desain bangunan dirancang oleh arsitek Belanda J.Th.Van Oyen dibantu konstruktor Kleiverde. Tahun 1937 diadakan pemugaran dan perluasan Katedral, seperti tertulis pada Surat Uskup Batavia tanggal 20 Desember 1937 kepada Pater P.C. yang menjabat sementara sebagai Kerk-en Armbestuur.
Pada tanggal 9 Agustus 1940 Jawa Tengah diresmikan sebagai vikarist apostolik di bawah pimpinan Mgr. A. Soegijopranoto,S.J. sebagai uskup agung pertama di Indonesia. Gereja yang memiliki nama resmi Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci kemudian berkembang menjadi Gereja Katedral.
Untuk mencapai Gereja katedral Randusari ini cukup mudah (lihat pada peta ). Bila Anda kurang mengenal Kota Semarang, Anda dapat menggunakan angkutan kota/mikrolet maupun bis kota apa saja yang melewati kawasan Tugu Muda. Bila Anda berangkat dari kawasan Simpang Lima silakan naik angkot jurusan Karang Ayu – Penggaron, berhenti di lampu merah kawasan Tugu Muda. Gereja ini terletak di sebelah Selatan kawasan Tugu Muda.
Alamat dan No Telepon Sekretariat
Alamat dan No Telepon Sekretariat KatedralAlamat dan No Telepon Sekretariat Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci
Randusari - Katedral
Jl. Pandanaran No. 9
Semarang
Telp. (024) 831 0036
Pelayanan :
Senin - Jumat : 08.30 - 19.30 WIB
Sabtu :
Pagi : 08.30 - 12.30
Sore : 16.00 - 19.30
Minggu : 09.00 - 11.00
Libur : Setia Rabu Sore dan Hari Libur Nasional
Agenda Tetap
Perayaan Ekaristi Harian
Senin - Sabtu : 05.30
Jumat I
- Pagi : 05.30
- Sore : 18.00
- Pengakuan Dosa : 17.00
- Adorasi : 05.30-18.00
Perayaan Ekaristi Mingguan
Sabtu Sore : 17.30
Minggu
- Pagi I : 05.30
- Pagi II : 07.00
- Pagi II : 08.45
- Sore I : 16.30
- Sore II : 18.15
Sekolah Minggu : 08.45
Pembaptisan Bayi
Rekoleksi Baptisan Bayi
- Minggu I : 10.00
Pembaptisan Bayi
- Minggu II : 10.00
Pelajaran Agama (Calon Baptis)
Kamis Sore (Anak-anak) : 16.30
Sabtu Sore (Anak-anak) : 16.00
Minggu Sore (Dewasa) : 16.30
website : http://www.katedralsemarang.or.id/
0 komentar:
Posting Komentar